Pakar Ungkap Kematian Kaki Dipasung Semen

forumriau.com 23.3.17
forumriau.com
Kamis, 23 Maret 2017
Belakangan ini media sosial sedang ramai membahas demo menolak pabrik semen yang dilakukan di depan Istana Negara.

Demo yang dilakukan oleh masyarakat dan petani dari Rembang dan Pati, Jawa Tengah ini dilakukan dengan cara yang tidak biasa, yakni dengan mengecor kaki dengan semen.

Menurut pakar kesehatan, apa yang dilakukan para pendemo ini termasuk sebagai hal yang sangat nekat dan berpotensi mematikan. Benar saja, salah seorang pendemo yang juga memasung kakinya dengan semen bernama Yu Patmi pun meninggal dunia.

Pakar kesehatan dari MRCCC Siloam Semanggi bernama Wanty Meiliawati menyebutkan bahwa memasung kaki dengan semen bisa membuat kita beresiko tinggi terkena kulit terbakar, menghambat aliran darah, hingga memicu kematian.

Saat kaki tak bisa bergerak karena dipasung oleh semen, maka aliran darah menjadi tidak lancar dan jaringan pun bisa mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen. Jika hal ini terjadi, maka berbagai jaringan tubuh bisa mengalami kematian.

Meskipun banyak digunakan oleh manusia, dalam realitanya semen ternyata cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh, khususnya jika terjadi paparan langsung pada kulit, mata, atau bahkan saat terhirup.

Hal ini dikarenakan adanya kandungan berbahaya layaknya kalsium oksida yang ternyata bersifat merusak jika bertemu dengan jaringan tubuh manusia.

Padahal, semen basah dan juga beton mengandung kalsium oksida yang berbahaya ini. Selain itu, ada pula kandungan crystalline silica yang bisa merusak jaringan kulit dan paru-paru serta kandungan kromium yang bisa memicu reaksi alergi.

Bagi para pendemo yang terus terpapar semen dalam waktu yang lama, mereka pun berpotensi membuat kandungan alkali dari semen meresap ke dalam kulit dan memicu masalah kulit terbakar yang cukup serius.

Tak hanya itu, kaki yang terus terpasung pada semen juga bisa menyebabkan kerusakan pada otot-otot dan saraf.
(drsc)***

Thanks for reading Pakar Ungkap Kematian Kaki Dipasung Semen | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments