Bahaya Rokok Elektrik Dilarang FDA Secara Terbatas

forumriau.com 13.5.16
forumriau.com
Jumat, 13 Mei 2016
Belakangan ini, penggunaan rokok elektronik meningkat drastis di kalangan remaja di seluruh dunia. Rokok elektronik sendiri dianggap mampu memberikan sensasi baru dalam menghisap asap rokok bagi beberapa orang. Namun, meskipun banyak orang yang berkata jika rokok elektronik adalah salah satu cara alternatif yang lebih sehat bagi para pecandu rokok, pakar kesehatan tetap menyebut jika rokok elektronik tetap dianggap sebagai produk yang sangat tidak baik bagi kesehatan.

FORUMRIAU.COM: Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat di Amerika Serikat sendiri menyebutkan, jumlah pengguna rokok elektronik dari tahun 2011 hingga 2015 meningkat tajam hingga 900 persen. Sebagian besar diantaranya adalah ermaja di bawah 18 tahun yang masih melanjutkan studi SMA.

Pakar kesehatan sendiri menyatakan, rokok elektronik masih memberi kesempatan bagi penggunanya untuk menghisap nikotin yang sangat tidak sehat. Namun, bagi pengguna rokok elektronik bernama Jacob Harvey, jenis rokok ini telah membuat saluran pernafasannya menjadi lebih baik dan membantunya lebih baik dalam menikmati rasa dan bau yang sedap dari makanan. Hanya saja, pakar kesehatan masih belum benar-benar yakin jika rokok ini aman untuk dihisap dalam jangka waktu yang lama.

Melihat adanya hal ini, pada Kamis, 5 Mei 2016 lalu, Badan Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA, akhirnya melarang penjualan rokok elektronik dan beberapa produk rokok lain layaknya cerutu bagi para remaja berusia di bawah 18 tahun.

Mengapa dibatasi pada usia remaja saja? FDA menyebut jika hal ini diharapkan bisa mencegah remaja agar tidak menjadi perokok karena pada usia inilah banyak orang yang penasaran akan banyak hal, termasuk diantaranya adalah sensasi merokok dengan gaya baru, yakni dengan memakai rokok elektronik.(drsc)***

Thanks for reading Bahaya Rokok Elektrik Dilarang FDA Secara Terbatas | Tags:

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »

Related Posts

Show comments